Sabtu, 16 April 2011

PERHATIAN ISLAM TERHADAP ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI


Ilmu pengetahuan memiliki fungsi yang sangat penting bagi manusia. Allah SWT telah menunjukkan kelebihan Adam AS sebagai manusia pertama dibandingkan dengan makhluk lain tentang kemampuannya menguasai ilmu pengetahuan. Ini dibuktikan ketika Adam AS mampu menyebutkan berbagai nama benda – benda secara lengkap, sedangkan para malaikat tidak mampu melakukannya.
            Bahkan wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW juga berisi perintah mencari ilmu. Padahal, Nabi Muhammad SAW hidup di lingkungan masyarakat yang tidak menghargai budaya baca tulis, sehingga beliau pun dikatakan ummi, alias tidak bias membaca dan menulis.
            Di samping itu, dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat dalam bentuk yang bervariasi menyuruh manusia untuk menggunakan akalnya dengan baik, memeikirkan alam disekelilingnya, mengingat dan menyebut penciptanya yaitu Allah SWT.
            Di dalam Al Qur’an, juga terdapat sejumlah kata yang merujuk pada Upaya mencari ilmu dalam jumlah yang sangat banyak, yakni : nadzara (berfikir, merenungkan) ; 30 ayat lebih, tadabbara (merenungkan), tafakkara (berfikir) ; 16 ayat, faqiha (mengerti) ; 16 ayat, tadzakkara (memperhatikan, mengingat) ; lebih dari 40 ayat, dan kata yang berakar dari akala (berfikir, mengerti) ; 45 ayat lebih.
            Tidak hanya dalam Al – Qur’an dapat ditemukan penghargaan Islam terhadap ilmu pengetahuan, dalam berbagai kesempatan, Nabi Muhammad SAW menunjukkan urgensi ilmu pengetahuan bagi umat Islam melalui sabda dan perilaku beliau.
            Sejarah Islam juga menyebutkan bahwa saat umat Islam meraih kemenangan dalam perang Badar (perang pertama antara umat Islam dengan kaum kafir), umat Islam mendapatkan banyak tawanan. Uniknya, para tawanan tersebut bias bebas bila mereka mengajarkan baca – tulis pada umat Islam. Sebuah kebijakan yang sungguh tidak lazim bagi masyarakat Arab saat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar