Sabtu, 26 Maret 2011

BIOSFER


Hubungan Manusia dengan Biosfer
Tumbuhan, hewan, dan manusia adalah makhluk hidup atau lazim disebut organisme. Organisme itu dapat hidup karena ada tempat untuk hidup yang menyediakan semua kebutuhan untuk melangsungkan kehidupan. Tempat untuk hidup itulah yang disebut biosfer (berasal dari kata bio = hidup dan sphaira = tempat/lapisan).
Tidak hanya di permukaan Bumi, di dalam tanah dan di udara pun ada kehidupan. Pada kedalaman tertentu di dalam tanah, kamu dapat menjumpai berbagai macam organisme. Di udara pada ketinggian tertentu, kamu dapat melihat burung-burung dan berbagai makhluk terbang mencari makan. Berarti, tanah pada kedalaman tertentu dan udara pada ketinggian tertentu juga merupakan biosfer.
Kesimpulannya bahwa biosfer adalah bagian dari Bumi dan atmosfernya di mana organisme dapat hidup dan melangsungkan kehidupannya.
Biosfer merupakan jenjang kehidupan tertinggi di Bumi. Secara lebih terperinci, jenjang kehidupan atau tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut
Individu
Individu merupakan organisme tunggal yang termasuk dalam spesies tertentu. Contoh, seekor ayam, seekor kucing, sebatang pohon pisang, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Untuk mempertahankan hidupnya, satu jenis organisme dihadapkan pada masalah-masalah yang cukup rumit. Seperti untuk mempertahankan diri dari musuh atau untuk mendapatkan makanan.
Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berkumpul dan hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu. Contoh, populasi ayam di desa Jati Makmur pada tahun 2000 berjumlah 5.555 ekor. Ukuran populasi dapat berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi tersebut disebut dinamika populasi.
Komunitas
Komunitas adalah suatu kumpulan dari berbagai populasi pada suatu kawasan tertentu yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki komponen yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua komponen saling berinteraksi dengan pola yang beraneka macam.
Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu kumpulan dari komunitas yang berbeda yang memiliki ciri khas yang berbeda dan memiliki hubungan yang saling memengaruhi. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
Bioma
Beberapa ekosistem yang terdapat pada suatu wilayah geografis dengan iklim dan kondisi yang sama disebut bioma. Semua bioma di Bumi dengan berbagai macam dan ragamnya membentuk tingkatan tertinggi pendukung kehidupan yang disebut biosfer.
Biosfer dan komponen-komponennya
BIOSFER
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antar mereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi.
Tempat atau bagian dari permukaan bumi yang dapat mendukung kelangsungan makhluk hidup dinamakan biosfer. Biosfer di permukaan bumi meliputi lapisan udara (atmosfer) sampai ketinggian  8-10 m dpl, lapisan air (hidrosfer) sampai kedalaman sekitar 200 m, maupun pada litosfer sampai kedalaman beberapa meter di bawah tanah tempat organisme masih ditemukan.
Secara umum biosfer dapat dikelompokkan menjadi dua biosiklus (lingkungan hidup), yaitu daratan dan perairan. Biosiklus daratan terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut bioma, yaitu bentang lahan (landscape) yang memiliki karakteristik khas yang berdasarkan keadaan iklimnya didominasi oleh flora dan fauna tertentu.
Komponen-Komponen
UDARA
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas-gas lain.
Kandungan (elemen senyawa gas dan partikel) dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massa nya, akan berkurang seiring dengan ketinggian, semakin dekat dengn lapisan troposfir, maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali.
Apabila benda hidup bernapas kandungan oksigen berkurang sementara kandungan karbon dioksida bertambah. Ketika tumbuhan menjalani sistem fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan.
DARATAN
Daratan adalah tempat manusia, hewan dan tumbuhan hidup. Manusia tinggal di daratan bukan di udara maupun di air. Hewan walaupun ada yang hidup di air atau udara, tapi sekian persen hidup di daratan. Tumbuhan selain hidup di air, lebih dari 50% terdapat di daratan. Manusia dan hewan dapat bertahan hidup dari tumbuhan yang terdapat di daratan.
AIR
Air, zat yang penting bagi kehidupan. Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi.Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar,danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.
Manusia sebagai Pengubah Biosfer
Manusia dengan pengetahuannya mampu mengubah keadaan lingkungan sehingga menguntungkan dirinya. Mula-mula perubahan itu dalam lingkungan kecil saja, pengaruhnya pun sangat terbatas. Pada zaman Neolitikum kira-kira 12000 tahun yang lalu, nenek moyang kita dari berburu kemudian memelihara hewan buruannya. Dari manusia pemburu berubah menjadi manusia pemelihara. Dari manusia nomadis menjadi menetap. Mulailah perkembangan secara bercocok tanam.
Dengan ilmu dan teknologi, kemampuan manusia untuk mengubah lingkungan semakin besar. Dia merasa bahwa alam diciptakan untuk manusia dan karena itu alam harus ditaklukkan untuk kepentingannya.
Intervensi manusia terhadap lingkungan terhadap ekosistem semakin dalam dan rumit, semua demi kesenangannya. Terlihat bahwa populasi manusia yang berkembang dengan pesat ini, didampingi oleh perubahan lingkungan yang terus-menerus.
Lingkungan Hidup yang Diharapkan Manusia
Berkat kemajuan teknologi, manusia lebih mendapat kesempatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tapi semakin mencemari lingkungan hidupnya. Namun demikian perencanaan untuk suatu lingkungan hidup tidak akan berjalan bila penduduk suatu lingkungan hidup sudah menjadi terlalu banyak.Kesadaran dan pengertian harus dijalankan dengan teratur.
Konservasi Sumber Daya Alam
Pada masa ini, jumlah penduduk meningkat, hingga mendorong mereka untuk mendaki lereng gunung, membabat hutan dan menanami dengan tumbuhan bahan pangan. Bahaya kekurangan air dan timbulnya erosi serta banjir merupakan salah satu akibat dari pembabatan hutan tersebut.
Polusi
Substansi secara alamiah terdapat di alam lingkungan, tetapi jumlahnya jaadi meningkat karena adanya kegiatan manusia dinamakan pollutan yang bersifat kuantitatif. Sedangkan sintesis yang dihasilkan oleh adanya kegiatan hidup manusia kita sebut pollutan yang kualitatif.
Misal, di alam ini sudah ada berbagai unsur seperti karbon, nitrogen, dan fosfor dalam siklus yang berlangsung terus menerus. Tapi karena kegiatan manusia, unsur tersebut semakin bertambah shg kemungkinan besar siklusnya pun akan terganggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar